Escape From New York (1981) : Aksi Snake Plissken di Manhattan

escape from new york aksi snake plissken di manhattan
AVCO Embassy Pictures

One you go in you don't come out.

Sinema laga petualangan review Escape From New York, tentang aksi Snake Plissken di Manhattan.

Escape From New York adalah film aksi laga cult classic melalui figur ikonik anti hero Snake Plissken karya John Carpenter.

Seperti yang kita ketahui Kota New York termasuk Manhattan saat ini dalam realita, sesuai dengan imajinasi John Carpenter berubah semakin buruk.

Kota New York identik dengan kemewahan dan kesenangan, berubah menjadi tempat mengerikan karena semakin banyak kriminal dan kejahatan, bagai neraka dunia.

Wilayah Manhattan di kota New York tahun 1997, menjadi tempat penampungan para orang buangan dan kriminal mulai dari kelas teri hingga kelas kakap.
 
Secara geografis, wilayah Manhattan itu terpisah Lautan Atlantik dan dihubungkan dengan Jembatan Brooklyn, terisolasi dan dikelilingi penjagaan super ketat oleh pemerintah, dalam narasi film ini.

Escape From New York adalah film aksi laga petualangan distopia yang ditulis dan disutradarai John Carpenter.

Melalui kolaborasi kedua bersama Kurt Russell sebagai Snake Plissken setelah film Elvis (1979), Escape From New York boleh dibilang sebagai basis film aksi laga era 1980'an,

Melalui film ini pula, Kurt Russell alami transformasi sebagai aktor laga, sejak karir masa kecil dan remaja dalam banyak film produksi Disney

John Carpenter menulis ide film ini berdasarkan reaksi atas Skandal Watergate di era 1970'an, serta terinspirasi dari Death Wish (1974) dengan latar kota sama dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Lokasi syuting dilakukan di Kota East St. Louis dengan mengambil sejumlah sudut landskap tertentu yang mirip dengan Manhattan di Kota New York.

Sukses secara komersial dan dipuji kritik, Escape From New York juga masuk dalam nominasi Saturn Awards tersebut.

Jajaran aktor pendukung film ini diantaranya Lee Van Cleef, Ernest Borgnine, Donald Pleasence, Harry Dean Stanton, Adrienne Barbeau, serta musisi Isaac Hayes.

Dalam prolog Escape From New York dijelaskan bahwa tingkat kriminal di Amerika meningkat tajam setiap tahun hingga mencapai puncak sebesar 400% pada tahun 1988. 
Akibatnya, wilayah Manhattan terpilih sebagai penjara bagi para kriminal.

Tahun 1997, pesawat Air Force One yang ditumpangi sang Presiden (
Donald Pleasence) melintasi wilayah Amerika guna menghadiri Pertemuan Damai antara Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China.

Pesawat tersebut dibajak sekelompok teroris dan jatuh di Manhattan. Presiden selamat dan disandera Duke (Isaac Hayes) sang penguasa Manhattan, meminta sejumlah tebusan kepada pemerintah.

review ulasan sinopsis film escape from new york
AVCO Embassy Pictures

Komisioner Bob Hauk (Lee Van Cleef) lalu mengutus seorang buronan mantan prajurit pasukan khusus bernama Snake Plissken (Kurt Russell), untuk membebaskan Presiden dalam waktu 24 jam, dengan kompensasi berupa amnesti hukuman.

Sebuah chip yang ditanamkan dalam leher Snake Plissken akan meledak, jika ia berupaya melarikan diri atau gagal dalam misi nya. Mampukah ia mengatasi situasi dilematis tersebut?

Premis Escape From New York sesungguhnya sederhana namun begitu mengena. Menariknya dalam film ini yaitu berbagai  momen saat Snake Plissken di Manhattan bertemu dengan sejumlah karakter figur unik.

Pesimisme pemerintah untuk melakukan permainan "nothing to lose" untuk menyelamatkan presiden, caranya dengan melakukan tumbal terhadap Snake Plissken, maka terjadi konflik diantara sesama pelaku kriminal.
 
Escape From New York adalah film dengan tema distopia di Manhattan dan Kota New York yang saat ini kian mendekati realita.Kota New York semakin terekspos dalam sisi gelap manusia melakukan aksi kriminal mengerikan.

Berbagai aksi kekerasan yang kejam disajikan secara eksplisit namun estetis, adegan yang bikin syok memperlihatkan potongan jari serta kepala yang terpenggal, terkesan sadis dan brutal.

Baca juga: John Carpenter: Sang Maestro Independen

Adegan Duke saat menganiaya sang presiden juga meyakinkan, hingga aksi pertarungan barbar dengan banyak penonton terjadi diantara Plissken dengan "slag" di atas ring.

Karakter figur Snake Plissken memang anti hero sekaligus jadi antitesis premis film ini, mewakili refleksi rakyat Amerika yang skeptis dengan pemerintah sejak Skandal Watergate.


Snake Plissken punya karisma tinggi, dengan muka garang dan sinis memakai penutup satu mata, serta nada bicara cenderung mendesis seperti ular.

Lain pula dengan Bob Hauk yang diperankan Lee Van Cleef juga tak kalah sinis, kejam, serta dingin. 

Adapun sang Presiden yang diperankan Donald Pleasence, sebagai seorang hipokrat dan egois, lalu ada Harold "Brain" Hellman (Harry Dean Stanton) dan Maggie (Adrienne Barbeau) selain hipokrat juga penuh dengan akal bulus. 

Ada karakter figur favorit saya dalam film ini yang baik hati dan menyenangkan yaitu Cabbie (Ernest Borgnine), seorang supir taksi yang mampu mencairkan suasana melalui dialog dan aksi humor.

Sang antagonis Duke yang diperankan Isaac Hayes digambarkan begitu kejam dan jahat namun juga memiliki beberapa kelemahan, jadi lawan setara Snake Plissken.

Ucapan dalam dialog dari Snake Plissken dan Duke tanpa basa basi, saat melakukan respon terhadap lawan bicara.

Dialog diantara Snake Plissken dengan Hauk dan dengan "Brain" yang begitu dikenang, jadi sarkasme tajam. 

Diantara semua dialog sepanjang cerita film, hanya ada satu kalimat sama, yang diucapkan semua karakter saat berjumpa dengan Snake Plissken: “I heard you were dead

aksi snake plissken dalam escape from new york
AVCO Embassy Pictures

Atmosfir mencekam area Manhattan saat malam hari, sangat terasa dalam adegan saat dirinya hampir putus asa dalam mencari keberadaan presiden, lalu ia mengambil sebuah kursi dan duduk di atas trotoar sendirian, termenung sesaat.

Tak lama kemudian dari kejauhan muncul gerombolan manusia barbar kelaparan yang mencari daging segar untuk dimakan layaknya kanibal, mereka berasal dari lorong bawah tanah.

Intensitas yang dibangun perlahan juga terjadi dalam adegan saat rombongan mobil Duke hendak mendatangi kediaman "Brain", sambil diiringi tema musik "The Duke Arrives/Barricade".

Puncak adegan paling epik dalam Escape From New York tentu saja pengejaran mobil di Jembatan Brooklyn.

Arah sorot kamera saat Snake Plissken menggunakan paralayang diatas Manhattan, melintasi berbagai gedung tinggi pada malam hari dan mendarat di World Trade Center, begitu fantastis untuk film klasik non CGI. 


Baca juga: Escape from L.A. (1996): Prediksi Los Angeles Menuju Kehancuran Saat Ini

Pengaturan sudut kamera dibuatkan sedemikian rupa, terutama dalam mengekspos gaya gerak Snake Plissken, seperti saat menodongkan senjata sambil mengancam kepada "Brain". 

Set desain termasuk miniatur terperinci area Manhattan dan pencahayaan dalam awal cerita saat Snake Plissken menuju gedung WTC itu mengagumkan, hasil karya James Cameron sebelum jadi sineas populer.

Area interior gedung WTC mulai dari atap hingga lobi, suasana di Liberty Island, banyaknya bangkai mobil di Jembatan Brooklyn, serta pertarungan di arena gladiator eks-Grand Central Station tak kalah impresif.
 
Tema musik Escape From New York yang dimainkan John Carpenter sendiri dalam kredit pembuka maupun penutup, memang awal nya terdengar aneh namun akhir nya malah semakin mantap.

Escape From New York sangat direkomendasikan sebagai film aksi laga petualangan melalui satir dan kritik terhadap penguasa yang dianggap tirani, sangat relevan dengan rezim Joe Biden saat ini.

Saya akan tertawa terbahak-bahak jika Hollywood merealisasikan pembuatan ulang film ini.

Demikian sinema laga petualangan review Escape From New York, tentang aksi Snake Plissken di Manhattan.

Score : 4 / 4 stars

Escape From New York | 1981 | Aksi Laga, Fiksi Ilmiah, Thriller | Pemain: Kurt Russell, Lee Van Cleef, Ernest Borgnine, Donald Pleasence, Isaac Hayes, Harry Dean Stanton, Adrienne Barbeau | Sutradara: John Carpenter | Produser: Larry Franco, Debra Hill | Penulis: John Carpenter, Nick Castle | Musik: John Carpenter | Sinematografi: Dean Cundley, Jim Lucas | Distributor: AVCO Embassy Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 99 Menit

Comments